Antioksidan dan Manfaatnya
Oleh: Luthfia Dewi
Antioksidan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena saat ini banyak produk yang mengeklaim mengandung tinggi antioksidan. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan antioksidan? Antioksidan merupakan senyawa molekul yang dapat menangkal spesies reaktif yang menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif disebabkan oleh produksi reactive oxygen species (ROS) yang terlalu tinggi. Dalam keadaan normal, produksi ROS dibutuhkan untuk mengahantarkan sinyal-sinyal sel. Akan tetapi, produksi ROS yang berlebih dapat berdampak buruk, yaitu dapat menginduksi berbagai penyakit antara lain kanker, diabetes mellitus, dan aterosklerosis. Untuk meangkal produksi ROS yang berlebih, maka dibutuhkan antioksidan. Sebenarnya, didalam tubuh manusia sudah bisa mensintesis antioksidan atau sering disebut dengan endogenous antioxidant. Untuk menanggulangi produksi ROS yang berlebih, maka dibutuhkan antioksidan dari luar (exogenous antioxidant).
Antioksidan yang berasal dari luar bisa berupa fitokimia dari tumbuhan atau berupa suplemen. Bagi orang sehat, konsumsi antioksidan dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi tubuh. Tetapi, apakah konsumsi antioksidan dengan dosis tinggi selamanya dapat bermanfaat untuk tubuh manusia? Ternyata tidak. Pertama, konsumsi antioksidan yang terlalu tinggi dapat meningkatkan poliferasi sel-sel tumor pada penderita kanker. Kedua, suplementasi antioksidan pada penderita diabetes hanya memberikan efek kecil terhadap perbaikan gula darah. Sehingga, Srangrajan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Medicine menyarankan konsumsi antioksidan lebih baik dari buah dan sayur.
Buah anggur, naga, peaya, cherry, manga, jeruk, jambu mengandung kaya zat antioksidan. Sebenarnya, apa saja zat dapat dikategorikan sebagai antioksidan? Zat yang memiliki sifat antioksidan yaitu vitamin A, C, E, dan zat bioaktif. Zat biokaktif ini terdiri dari zat polifenol dan fitosterol. Zhang dan Tsao dari Guelph Research and Development Centre, Agriculture and Agri-Food Canada mengkategorikan polifenol menjadi flavonoid, stilbens, asam fenolik, lignin, dan ellagic acid. Salah satu zat yang sudah dikenal masyarakat umum, yaitu antosianin, merupakan anggota dari flavonoid. Sedangkan fitosterol banyak terdapat di sayuran.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!