Merealisasikan Masyarakat Sadar Gizi

indonesia sehat, isagi, hari kesehatan indonesia

“Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat” merupakan subtema dalam rangka peringatan HKN tahun ini. Melalui subtema tersebut, pemerintah mengajak masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dimana outcome-nya adalah Indonesia kuat.

Untuk mencapainya, tentu bukan hal mudah. Situasi Indonesia saat ini, status kesehatan masyarakat masih jauh dari “hidup sehat”.

Hasil riset nasional dalam 10 tahun terakhir ini masih menunjukkan tingginya angka yang kejadia masalah kesehatan khususnya masalah gizi. Dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya Indonesia masih tertinggal dalam menciptakan program penuntasan masalah gizi.

Sebuah gerakan baru pemerintah saat ini yaitu “GERMAS” singkatan dari gerakan masyarakat hidup sehat. Puskesmas menjadi motor dari gerakan ini dengan menggunakan pendekatan keluarga.

Dalam tulisan Menteri Kesehatan Ibu Nila Moeloek di Kompas edisi 25 Oktober 2016 dikatakan bahwa data berbasis keluarga dapat menciptakan pelayanan kesehatan tepat sasaran.

Sehingga perlu upaya penyiapan data berbasis keluarga. Hal ini diyakini dapat menyelesaikan masalah kesehatan saat ini. Selain hal tersebut Ibu Nila Moeloek juga menyebutkan bahwa kecukupan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan dapat menjadi poros pembangunan bangsa di masa depan.

Sarjana Gizi dan Pembangunan Gizi

Kecukupan gizi di tingkat keluarga khususnya konsumsi sayur dan buah yang saat ini masih sekitar 6% masyarakat Indonesia yang cukup konsumsi sayur dan buah menjadi fokus GERMAS.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peran dan kolaborasi semua elemen, pemerintah, praktisi, sektor pendidikan dan masyarakat. Secara khusus hal ini menjadi peran Sarjana Gizi.

Kompetensi sebagai Inspirator Gizi masyarakat dan pelaksana penelitian ilmiah merupakan outcome dari seorang Sarjana Gizi. Sebagai Sarjana Gizi harus memiliki dan menguasai kompetensinya kemudian dapat berperan dalam memberikan solusi dan edukasi ke masyarakat tentang pemenuhan asupan gizi sesuai kebutuhan.

Selain itu soft skill seorang sarjana gizi perlu ditingkatkan, diharapkan seluruh sarjana gizi memiliki kepedulian dan keinginan untuk bermanfaat, sehingga dapat berkontribusi kapan saja dan dimana saja. Sarjana Gizi adalah community leader untuk masyarakat sadar gizi.

Best Regards,
Anca (M.N. Hasan Syah)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *