Ketua ISAGI Memberikan Pengarahan Untuk Masyarakat Gizi Internasional

isagi, ikatan sarjana gizi indonesia

International Symposium on Wellness, Healthy Lifestyle and Nutrition (ISWHLN) merupakan simposium yang diadakan setiap tahun dilokasi yang berbeda, kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong pertukaran ilmiah antara peneliti gizi dan kesehatan dari berbagai negara Asia dan seluruh dunia.

Konferensi ini dimulai di Yogyakarta-Indonesia (2010) dan telah diselenggarakan di beberapa negara lain di kawasan Asia Pasifik seperti Thailand dan Malaysia.

Tahun ini, kongres diadakan di Yogyakarta dengan tema “Gaya Hidup dan Gizi untuk Kesehatan yang Lebih Baik untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Asia Pasifik”. Kegiatan ini dihadiri oleh 300 peserta dari berbagai negara di ASIA. Kegiatan ini diselenggarakan dengan sukses selama dua hari tanggal 3-4 November 2016.

Indonesia berada di zona transisi

Simposium bertaraf internasional ini telah memainkan peran penting dalam membangun jaringan antara ilmuwan dan praktisi kesehatan di berbagai wilayah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dengan gaya hidup sehat.

ISWHLN 2016 mencakup berbagai penelitian dari penggiat gizi di seluruh dunia yang dipaparkan dalam bentuk lisan atau poster di depan audiens nasional dan internasional. Selama kongres berlangsung, ISWHLN juga memiliki program sosial, diisi dengan makan malam dan acara kekeluargaan. Panitia memberikan kesempatan pada seluruh peserta untuk mengenal dan bertukar pendapat antar maupun dengan panitia ISWHLN.

Perkembangan dunia, menyebabkan perubahan pola penyakit yang semakin kompleks. Indonesia saat ini berada di zona transisi, jumlah kasus penyakit tidak menular lebih tinggi dibandingkan penyakit menular. Hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab dan pengobatan yang sangat terkait dengan gizi dan pola hidup.

ISAGI dan masalah gizi Indonesia

Dalam kesempatan ini Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI) turut memberikan kontribusinya melalui anggota-anggotanya, yang menjadi oral presenter pada simposium tersebut. Salah satu presenter adalah Ketua ISAGI, Muhammad Nur Hasan Syah yang membawakan materi dengan topik kondisi asupan gizi pada ibu hamil anemia di wilayah pedesaan.

“Keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia tidak menjadi jaminan masyarakat hidup sehat. Sebagian besar masyarakat khususnya ibu hamil masih belum mampu mencukupi tingkat asupan makanan yang membuatnya  mengalami masalah gizi”, tutur Anca dalam materinya.

Langkah yang perlu dilakukan adalah intervensi spesifik dan sensitif seperti pemberdayaan dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan pangan lokal dan pola hidup gizi seimbang. Anggota ISAGI lainnya juga turut memberikan kontribusi dengan memaparkan hasil-hasil penelitian dan memberikan saran agar dapat menyelesaikan masalah gizi.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *